Bazaar Art Jakarta 2016: Dari Live Painting hingga Neo Wayang

Bazaar Art Jakarta telah menjadi salah satu agenda seni tahunan | PT. Kontak Perkasa Futures

PT. Kontak Perkasa Futures

Sejak hadir pertama kali pada 2009, Bazaar Art Jakarta telah menjadi salah satu agenda seni tahunan yang ditunggu kehadirannya oleh para seniman, kolektor, kurator dan pecinta seni. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-8. Sesuai dengan namanya, hajatan ini merupakan persembahan dari Majalah Harper’s Bazaar yang sejak 2000 menerbitkan edisinya dalam Bahasa Indonesia.

“Sejak pertama kali digelar, Bazaar Art Jakarta telah bertransformasi menjadi art fair kebanggaan, menjadi ajang kolaborasi seniman handal dan menghadirkan cara menikmati karya seni yang lebih interaktif melalui program-program yang telah dirancang,” ujar Vivi Yip selaku Fair Director Bazaar Art Jakarta 2016.

Program-program yang dimaksud, antara lain berbagai diskusi yang mempertemukan ‘art’ dengan film, arsitektur, musik dan fashion. Selain itu, publik pecinta seni juga bisa mengikuti workshop mural. Bagi yang memiliki anak kecil, bisa diikutkan acara Kid’s Painting Competition. Semua acara digelar di area Grand Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, sepanjang hari selama akhir pekan ini. Datang saja setiap hari, dan “nongkrong” seharian di lokasi, karena selain mengapresiasi lukisan dan karya seni lainnya, juga bisa menikmati pertunjukan, antara lain Neo Wayang Art Performance yang merupakan kolaborasi unik ibu dan anak, yakni sutradara Nia Dinata dan Gibran Nicholau Papadimitriou.

Adapun pelukis Cucu Ruchyat, yang bernaung di bawah Zola Zulu Gallery, menampilkan karya-karya lukis yang bernuansa cerah-terang penuh warna dan merekam sebuah dunia yang dihuni oleh sosok-sosok yang subur-makmur, kocak dan karikatural. Salah satunya adalah lukisan berjudul ‘Picnic’ produksi 2016 yang dibandrol dengan harga Rp 180 juta.

Tentu saja, “fantastic tale” hanyalah satu dari beragam tema yang bisa ditelusuri pada sekitar total 1500 karya seni yang dihadirkan dalam perhelatan ini. Pelukis senior Sri Astari Rasjid misalnya, menampilkan lukisannya yang berangka tahun 2008, berjudul ‘Contestants’ (405 x 180 cm; oil on canvas). Lukisan ini menampilkan tiga perempuan dalam busana berwarna mencolok, dengan masing-masing mencitrakan sosok yang mewakili Barat, Indonesia dan India. Mereka memegang mikrofon dan sedang beraksi menyanyi. Uniknya, mereka berdiri dengan latar belakang Candi Borobudur.

Selain lukisan yang belum selesai yang menjadi objek atraksinya, Oky Rey juga menampilkan beberapa karyanya, antara lain berjudul ‘Frozen’ dan ‘You Never Walk Alone’, dua-duanya berukuran 150 x 100 cm yang dilukis dengan acrylic. Ciri-ciri lukisan Oky menampilkan sebuah kisah fantasi yang muram, yang melambungkan fantasi penikmat lukisannya ke alam dongeng yang dipenuhi makluk-makluk aneh.

Fantasia dari dunia antah-berantah juga mewarnai lukisan Iqi Qoror berjudul ‘Sekoci yang Terdampar’. Lukisan berukuran 200 x 160 cm tersebut memadukan sejumlah unsur di atas kanvas yakni acrylic, cahrcoal dan wool. Terlihat lima sosok berjas rapi mengelilingi sebuah perahu kecil. Anehnya, kepala sosok-sosok itu tidak memiliki wajah dan indra dan hanya merupakan bulatan berwarna merah.

Di bagian lain, di panggung utama, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tengah berpidato, untuk kemudian menggunting pita menandai dibukanya perhelatan yang akan dipersembahkan bagi masyarakat umum mulai Jumat (26/8) besok hingga Minggu (28/8). Dalam tiga hari, publik pecinta seni di Jakarta dan sekitarnya bisa menyaksikan, mengapresiasi dan mengikuti pameran lukisan dan seni rupa, berbagai penampilan seni pertunjukan dan diskusi dengan seniman.

Oky Rey Montha, pelukis kelahiran 1986, yang menampilkan atraksi “live painting” itu, hanyalah satu dari puluhan seniman yang tampil di acara itu. Umumnya, karya-karya para seniman tersebut ditampilkan melalui kurasi yang dilakukan oleh galeri. Ada 42 galeri yang bergabung, 23 di antaranya dari mancanegara, yakni dari Singapura, Malaysia, Filipina, Jepang, Korea, Taiwan, Hong Kong hingga Prancis, Spanyol dan Amerika.
Lelaki itu menggeser kursi kecil di sisi kakinya. Lalu, ia naik dan berdiri di atas kursi itu untuk membubuhkan cat di bagian tertentu di atas kanvas lukisannya yang belum selesai. Mengenakan topi ushanka dan memperlihatkan tato di lengannya, ia menarik perhatian di antara lalu lalang orang yang tengah menghadiri malam pembukaan Bazaar Art Jakarta 2016 di Grand Ballroom The Ritz Carlton, Pasific Place.

Ahok: Bazaar Art Jakarta ajang promosi seniman lokal | PT. Kontak Perkasa Futures

PT. Kontak Perkasa Futures

Pada kesempatan yang sama, Deputy Fair Director BAJ 2016 Ria Lirungan mengungkapkan selain memamerkan karya seni, kegiatan itu juga menggelar Art Charity Auction yang merupakan program penggalangan dana untuk Yayasan Seni Rupa Indonesia.

“Dalam Art Charity Auction, sejumlah seniman kaliber Indonesia akan melelang karya seninya, seperti tas, sepatu, skateboard, longboard dan helm Zulu pada Minggu, 28 Agustus 2016,” ungkap Ria.

Kegiatan BAJ 2016 diselenggarakan di The-Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta mulai 25 hingga 28 Agustus 2016 dengan tema Food For Soul #IndonesianPride yang menghadirkan lebih dari 1.500 karya seni.

Perhelatan seni tersebut didukung oleh 42 galeri nusantara dan mancanegara. Sebanyak 19 diantaranya merupakan galeri lokal, diantaranya Galeri Paskal, Zola Zulu, Andrew Art and Gallery, Artsphere, Canna, Puri Art dan lain-lain.

Selain itu, ada pula 23 galeri mancanegara yang turut meramaikan ekshibisi tersebut, antara lain berasal dari Amerika Serikat, Taiwan, Singapura, Korea, Perancis, Malaysia, Filipina, Jepang, Hong Kong dan Spanyol.

Oleh karena itu, dia berharap kegiatan BAJ dan berbagai kegiatan serupa lainnya terus diadakan di Kota Jakarta.

Dia pun menawarkan promosi kegiatan tersebut melalui papan iklan elektronik (LED) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara gratis.

“Kalau mau, boleh promosi di papan-papan LED milik Pemprov DKI secara gratis. Yang penting, semua yang hadir disini taat bayar pajak. Dengan pajak, kita bisa bantu meningkatkan taraf hidup warga Jakarta,” ujar Ahok.

Sementara itu, Counselor BAJ 2016 sekaligus CEO MRA Group Soetikno Soedarjo menuturkan kegiatan BAJ 2016 merupakan bukti bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan pameran seni bertaraf internasional.

“Bazaar Art Jakarta pertama kali diadakan pada tahun 2009 dan pada tahun ini telah menjadi art fair serta art hub terbesar di Asia Tenggara. Ini bukti bahwa Indonesia bisa punya art fair bertaraf internasional,” tutur Soetikno.

hidup warga Jakarta.”
Jakarta, 25/8 (Antara) – Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai penyelenggaraan kegiatan pameran seni Bazaar Art Jakarta (BAJ) 2016 menjadi ajang promosi bagi para seniman lokal yang ada di Tanah Air.

“Acara BAJ 2016 ini merupakan ajang promosi karya-karya seni. Jadi, semua seniman lokal harus manfaatkan acara ini sebaik-baiknya, termasuk seniman-seniman dari Jakarta,” kata Ahok saat membuka kegiatan BAJ 2016 di The-Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis malam.

Ahok : Kami Ingin Kehidupan Warga Jakarta ini Mirip di Luar Negeri | PT. Kontak Perkasa Futures

PT. Kontak Perkasa Futures
Untuk itu Ahok berharap kalau kegiatan seperti ini bisa terus diadakan di Jakarta. Bahkan Ahok mempersilakan kalau pelaku seni atau pegiat pameran menggunakan fasilitas dari Pemprov DKI untuk mempromosikan karya atau kegiatan seni.

Bazaar Art 2016 itu sendiri berlangsung di Grand Balroom The Ritz Carlton Jakarta, Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan. Perhelatan pameran seni itu berlangsung sejak tanggal 25-28 Agustus 2016 dengan tema Food For Soul #IndonesianPride yang menghadirkan lebih dari 1.500 karya seni.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok meresmikan pembukaan ‘Bazaar Art Jakarta 2016’. Dalam kesempatan tersebut, Ahok menegaskan kalau dirinya mendukung penuh kegiatan seni dan budaya di Jakarta.

Ahok mengungkapkan, dengan diselenggarakannya kegiatan pameran seni itu, maka Jakarta tidak akan kalah dengan kota-kota lain di dunia.

“Kami ingin kehidupan warga di Jakarta ini mirip-mirip sama kehidupan orang-orang di luar negeri, terutama dari segi wisata kebudayaan melalui penyelenggaraan kegiatan pameran seni,” jelas Ahok.

 

 

Kontak Perkasa Futures

Leave a comment